Tampilkan postingan dengan label tiwul mari. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tiwul mari. Tampilkan semua postingan

Senin, 11 Februari 2019

Rumah Tiwul Di Taman Mandala Wisata - Bumireso - Wonosobo

Sejak 2017 akhir tiwul mari dari desa Lipursari dijual di Taman Mandala Wisata, Desa Bumireso, Wonosobo. Kompleks rest area di halaman atas terminal Mendolo. Toko tempat kami menjual tiwul mari ini kami namakan Rumah Tiwul.  Tempat yang strategis untuk peristirahatan para pelancong, wisatawan, dan pengemudi kendaraan setelah lelah melakukan perjalanan jauh.

Rumah Tiwul menyediakan tiwul instan cap mari dengan lebih dari 14 varian rasa. Selain ini, juga menghidangkan wedang kopi, wedang jahe, wedang uwuh, wedang teh tambi klethuk gula jawa dan aneka minuman kemasan lainnya. Sajian tiwul matang juga dapat dipesan di rumah tiwul. Ada kukis tiwul, brownies tiwul,  muffin tiwul, cenil, klepon, dan aneka jajanan lainnya.

Selain rumah tiwul, di taman mandala wisata ini pengunjung juga bisa membeli oleh-oleh carica, kuliner kemasan, batik tulis khas Wonosobo, dan handycraft.

Sabtu, 01 September 2018

Tiwul Mari di Lapangan Pancasila



Gb.1 Walikota Salatiga (Bapak Yulianto) beserta wakil,
 kadin pangan Salatiga, ratu tiwul beserta binaan.
Ratu Tiwul Mari Lipursari berfoto bersama Bapak Yulianto, Walikota Salatiga saat ekspo pangan 30 Agustus 2018 s.d. 1 September 2018 di Lapangan Pancasila, Kota Salatiga. 

Dalam foto, tampak Ibu Siti Maryam (Ratu Tiwul) menyerahkan muffin tiwul kepada beliau. Selain muffin tiwul, tiwul instan dapat dibuat jadi cookies, brownies, putu ayu, cake carica, phao phao dan aneka kue lainnya.

Beberapa hari sebelumnya, Kepala Dinas Pangan Kota Salatiga (Ibu Husnani) bersama ibu-ibu dari IKelompok APPL (binaan dinas pangan Kota Salatiga) belajar mengolah singkong menjadi tepung mocaf dan tiwul instan di desa Lipursari, kecamatan Leksono, kabupaten Wonosobo. Walaupun belum sempat berwisata ke bukit mbeser, ibu-ibu ini juga melakukan wisata bolet di desa kami. Wisata bolet merupakan wisata edukasi yang mengenalkan kita pada budidaya singkong hingga pengolahan singkong menjadi kuliner yang siap dijual.

Seperti kita ketahui bersama, tanaman singkong sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka dan singkong selalu dibutuhkan masyarakat desa sebagai makanan pokok selain padi beras nasi.


Minggu, 16 April 2017

PRODUK Teh Wonosobo : Perkebunan Tambi

Gb.1 Peserta di Kebun Teh Tambi
(Selasa, 12/4/20017) KUB. UMKM se-kab. Wonosobo bersama Dinas Perdagangan, Koperasi & UMKM  mengadakan outbound di kebun teh Tambi, Kec. Kejajar, Kabupaten Wonosobo.  Sebelum melaksanakan kegiatan outbound para peserta outbound yang merupakan pemilik industri rumahan di setiap desa di kabupaten Wonosobo mengikuti pengarahan terlebih dahulu. "Batik Gebleg Renteng di Kulonprogo itu terinpirasi saat makan gebleg di Wonosobo," ujar Bupati Kulonprogo (Dr. Hasto Wardoyo S.) saat memberikan pengarahan kepada 100 peserta yang hadir. Hal ini diutarakan beliau dengan maksud agar para pengrajin batik di Wonosobo dapat kreatif melihat potensi lokal, alam sekitar, kuliner dan kearifan budaya lokal yang dapat diangkat sebagai motif  dalam seni membatik. Selain itu, Pak Hasto juga memuji ratu tiwul yang telah menggunakan internet untuk promosi tiwul instan sebagai salah satu makanan khas Wonosobo yang telah menjadi produk unggulan dari desa Lipursari. Beliau menemukan foto ratu tiwul di internet saat sedang berselancar mencari bela beli produk unggulan Wonosobo.

Gb.2 Pengeringan Teh
Kegiatan seharian di kebun teh Tambi ini dimulai para peserta dengan melakukan kunjungan ke pabrik pengeringan teh. Salah satu produk Teh Tambi yang banyak diburu konsumen adalah teh hitam celup yang dikemas dalam dus kotak berwarna merah gradasi hitam dengan gambar sajian teh dalam segelas cangkir putih yang mengepul hangat. Khasiat teh hitam bagi yang mengkonsumsinya yaitu untuk anti oksidan dan menyegarkan tubuh. Teh Tambi sangat cocok untuk dinikmati bersama sajian tiwul instan di tengah udara dingin maupun panas, baik di pagi hari maupun sore hari.

Salah satu di antara peserta yang mengikuti outbound di kebun teh Tambi yaitu Siti Maryam alias Maria Bo Niok alias Ratu Tiwul Wonosobo.  Maria sangat menikmati permainan outbound yang difasilitasi oleh penyelenggara. Flying fox, roda gila dan beberapa permainan diikuti secara kelompok maupun perorangan oleh seluruh peserta dan pendamping.

Gb.3 Sajian Teh Tambi bersama Tiwul, Cenil dan Lupis
Di akhir acara, ratu tiwul Wonosobo sempat bergoyang tiwul bersama peserta lain yang sedang menikmati lagu dangdut oplosan. Acara outbound para pelaku usaha industri rumahan ini diselenggarakan oleh Disdagkop & UMKM Kab. Wonosobo untuk mempererat tali silaturahmi antara sesama pengusaha industri rumahan se-Kab. Wonosobo. Beberapa hari sebelumnya, para pengusaha ini dikumpulkan di Mardi Yuwono dan dibentuk Kelompok Usaha Bersama UMKM tingkat kabupaten.]

Selasa, 18 November 2014

PRODUK Tiwul Cap Mari, Dibeli Buyer Luar Negeri!


Tiwul instant dari kabupaten Wonosobo sudah dikirim ke luar negeri. Walaupun pengiriman ke luar negeri masih dalam skala kecil, tiwul instan Wonosobo sudah sampai ke Belanda, Australia, Singapore, Malaysia, Hongkong, Taiwan dan Jepang.



Gb.1 Berpose bersama eksportir tas, bambu, dan milk mow.


Rabu, 05 Maret 2014

PRODUK Kreasi Tiwul Dari Sindikat Tiwul


Kue tiwul 'funny bear'
Sungguh jadi fenomena, kaum urban dari Indonesia yang merantau ke Hongkong dan lama tidak melihat kampung halaman, kini merindu-rindui makanan khas dari kampung mereka yang terbuat dari singkong. Sebagaimana diketahui, hampir setiap wilayah pedesaan di Indonesia, khususnya pulau Jawa terdapat tanaman singkong yang merupakan hasil perkebunan lokal masyarakat setempat.

Para petani dan masyarakat desa yang dulunya sangat pemalu bahkan risih dalam mempromosikan hasil olah dari tanaman singkong, terutama yang bernama tiwul, kini justeru malah dengan tersenyum bahagia telah mampu hidup dari mengekspor tiwul ke luar negeri, salah satunya negara Hong Kong.
Kupukupu Pandan: sajian tiwul

Para pekerja perempuan dari Indonesia yang sebagian besar merambah sektor rumah tangga di Hong Kong kini telah mendapatkan obat kerinduan, yaitu tiwul instan cap Mari bahkan tiwul ini mereka uji coba di dapur majikan mereka menjadi berbagai bentuk dan aneka rasa kue. 

Kembang Bola: sajian tiwul
Hal ini juga mendapat pujian dari bos/majikan mereka, karena dengan demikian anak-anak mereka dapat menikmati hidangan tiwul yang bergizi ini sambil tersenyum. Sekali lagi, hal ini membuktikan bahwa perempuan Indonesia yang bekerja di luar negeri tetap kreatif dan inovatif dalam mengolah dan menyajikan kuliner Indonesia. Selain disajikan untuk anak majikan, tiwul instant ini juga mereka jual ke sesama buruh migran yang bekerja di Hongkong.

Tiwul yang dari produsennya (baca: UD.MARI) berharga Rp. 15.000,- (kemasan dus) sesampainya di Hong Kong dijual dengan harga dua kali lipatnya. Hal ini dikarenakan faktor ongkos pengiriman barang ke luar negeri yang masih belum terjangkau karena sebagian besar pekerja migran ini mengandalkan gaji mereka untuk modal awal sebagai sindikat tiwul Hong Kong.

Tiwul Indonesia disukai anak Hongkong
Lalu bagaimana dengan kandungan gizi dalam tiwul? Secara umum, tiwul mengandung energi 342 kilokalori, protein 2,3 gram, karbohidrat 38,1 gram, lemak 0,1 gram, kalsium 27 miligram, fosfor 61 miligram, dan zat besi 7,6 miligram.  Selain itu di dalam Tiwul juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,06 miligram dan vitamin C 0 miligram.  Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram tiwul, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 % (Klik, Sumber info kandungan gizi lengkap!). Namun demikian, tiwul produksi UD.MARI berbeda cara pembuatannya dengan tiwul-tiwul yang lainnya. Tiwul produksi kami ditambahi sari buah stroberi/nenas/kiwi melon/bubuk coklat/telowungu dengan campuran antara tepung mocaf dan ubi rambat.]

Kamis, 13 Juni 2013

Tiwul Instan, PRODUK Lokal Menginspirasi


Gerakan mengampanyekan produk berbahan baku lokal, terutama singkong (bahasa Inggris: cassava) di daerah Wonosobo dan sekitarnya. 

Maria yang asli kelahiran desa Lipursari, kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo ini sejak profilnya diputar di METRO TV (program acara Sudut Pandang) dan RCTI (Program acara Selamat Pagi Indonesia dengan tema "Mantan Buruh Migrant Membangun Desanya") makin gencar berkampanye mengajak warga untuk kembali mencintai makanan berbahan baku lokal. Alhamdulillah..., respon masyarakat pun menggembirakan.

Gerakan dan tayangan di media elektronik tersebut sangat menunjang kegiatan yang Maria Bo Niok lakukan, baik di bidang sastra maupun di bidang usaha rumahan (Usaha Mikro Kecil Menengah).

Aneka olahan yang tersedia adalah: Tiwul Instan, Singkong Gadung (esgede), Carica, Sengkulun, Kripik Tahu, Combro, Onde Ketawa, Gendar, Lanting, Bolu Cukil Pisang, Stik Dolphin dan Kripik Kentang. Semuanya produk dengan bahan baku lokal dan diproses secara alami. Produk khas dari Wonosobo yang gaul, penuh gairah dan menawan ini buatan "UD.MARI". Beralamat di Pasunten, RT.03/RW.02, Desa Lipursari, Kec. Leksono, Kabupaten Wonosobo, 56362, Jawa Tengah, Indonesia. Perusahaan kami tetap mengutamakan mutu dan keaslian bahan baku lokal yang bervarietas unggul dan banyak ditanam di kabupaten Wonosobo.

Selain cTs (tiwul cepat saji) yang cukup gaul dan sudah dikenal di kalangan anak muda (khususnya komunitas anak muda pecinta musik ReGaE), "UD. MARI" juga menyediakan aneka makanan lain dari bahan baku singkong dan ubi-ubian yang juga tidak kalah fans. Siapa yang tidak kenal esgede, karebi, sengkulun, opak koin, siTekad, 


Tidak hanya piawai membuat aneka olahan pangan berbahan baku lokal, Maria juga bisa membuat Novel . Siti Maryam yang bernama pena Maria Bo Niok  ini sudah menulis dan menelurkan sembilan (9) judul novel. Gambar cover yang terlihat di samping ini adalah dua di antara novel yang sudah diterbitkannya. Komplitlah sudah "UD. MARI".  Punya produk makana juga punya nutrisi otak [baca: buku]. Alhamdulillah.... .

Jangan lupa, TBM "Istana Rumbia" yang didirikannya sejak 01 Januari 2006 juga menghiasi kegiatannya sehari-hari. Baginya, kebahagiaan anak-anak di desanya adalah kebahagiaannya juga. Senyum mereka juga senyum yang mekar di hatinya. Tidak bisa dipisahkan antara "UD. MARI, Istana Rumbia dan Novel" dari sosok yang bernama Maria Bo Niok. Meskipun notabene wong ndeso tapi kecerdasannya boleh diuji. Juga ketekunannya. Semua berkat singkong. Anak singkong terbukti tahan banting, sehat dan energik. Istana Rumbia, selalu menjadi laboratorium usaha, rumah pintar, rumah edukatif, lembaga pelatihan dan yang paling penting selalu penuh inovatif, inspiratif dan rekreatif bagi masyarakat sekitar maupun pendatang.
Semangat untuk mandiri dan berdikari selalu ditularkannya pada teman-teman buruh migrant se-Indonesia, baik yang masih aktif di luar negeri maupun yang sudah purna tugas, melalui workshop dan seminar pelatihan. ]