Tampilkan postingan dengan label umkm. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label umkm. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 01 Oktober 2016

PRODUK Carica Wonosobo bersanding Tiwul Instan

Gb.2 Pohon carica
Gb.1 Kemasan Carica
Setiap kali ekspo dan fair, industri rumahan UD.MARI menjual carica dan tiwul instan.

Inilah ciri khas dari stand yang digelar UD.MARI di setiap kota. Tiwul instan dan carica tidak bisa dilepaskan dari kab. Wonosobo.

Sudah lebih dari 153 merk produsen carica yang terdaftar di Dinas Koperasi & UMKM Kab. Wonosobo. Carica juga sudah mendapat hak paten sebagai tanaman buah yang dimiliki oleh masyarakat Kab. Wonosobo dan tumbuh di dataran tinggi Dieng.
Gb.3  Carica dan Tiwul 

Harga carica paling murah senilai Rp. 6.000,- dengan kemasan variatif. Ada kemasan cup, toples dan sekarang carica sudah dikemas dalam bentuk botol sirup.

Gb.4 Proses pengolahan carica
Carica ini sungguh bermanfaat bagi kesehatan dan bisa dikonsumsi oleh semua kalangan usia. Tidak ada efek samping bagi konsumen, jika mengonsumsi carica secara berlebihan.

Carica Papaya adalah nama latin dari buah carica. Beberapa merk carica yang sering muncul di ekspo dan fair bareng tiwul instan, yaitu Patara, Buavica, Cresya dan Marimar.

Gb.5 Tiwul Carica
Tiwul instan cap Mari juga telah memunculkan tiwul rasa carica di pertengahan tahun 2016. Tiwul carica saat ini jadi primadona tiwul instan dari kabupaten Wonosobo. Dengan tekstur yang lembut, warna yang berbeda dari rasa lainnya dan rasa khas buah carica dari dataran tinggi Dieng menjadikan tiwul instan cap Mari benar-benar khas.

Tiwul instan Mari Brand dikemas dengan mengutamakan inovasi rasa dan dicari konsumen dalam setiap ekspo dan fair di berbagai kota. Tiwul instan dari Wonosobo jelas berbeda dengan tiwul gunung kidul, tiwul pacitan, tiwul wonogiri dan tiwul dari daerah manapun. Tiwul instan, terutama yang rasa carica hanya ada di desa Lipursari, Wonosobo]

Senin, 12 Mei 2014

PRODUK UD.MARI ikut Wonosobo Fair 2014

Gb.1 - Bupati Wonosobo, Pembukaan WF 2014
Bertempat di gedung Korpri, dari tanggal 8 s.d. 12 mei 2014, telah digelar Wonosobo Fair 2014. Dalam Wonosobo fair kali ini mengangkat tajuk Bela Wonosobo! Beli Wonosobo! Tajuk ini bermaksud mengajak siapa saja yang bermukim di Wonosobo, baik pendatang maupun warga asli Wonosobo, untuk mencintai, membeli, dan ikut merasa memiliki produk Wonosobo.

Wonosobo fair 2014 penuh dengan hiburan. Beberapa diantaranya, yaitu musikalisasi puisi, parade band, catwalk busana, dan musik keroncong. Tampak pengunjung begitu antusias melihat hiburan, membeli produk, dan mengunjungi stand-stand dinas maupun kecamatan yang setiap harinya berusaha tampil prima untuk promo produk-produk unggulan hasil pertanian maupuan produksi olahan bahan baku lokal, seperti singkong, pisang, tela, cabe, beras, terong, pare, dan aneka lainnya.

Gb.3  Duta Wisata Wonosobo
Ketika penutupan WF 2014 (12/5), Siti Maryam (pemilik usaha UD.MARI dan penerima UKM Pangan Award 2013), mewakili kelompok Maju Sejahtera menerima piala Juara II dan piagam penghargaan untuk stan WF 2014 sebagai stand yang disukai pengunjung dan banyak dicari konsumen.

Gb.4. Maju Sejahtera 
Stan produk kuliner oleh-oleh khas Wonosobo. Beberapa di antaranya, yaitu carica Dieng, opak singkong gadung, tiwul instan, manggleng, sagon, kripik kentang dan kue kering. Produk tiwul instant juga banyak dicari dan disukai oleh konsumen-konsumen dari luar kabupaten maupun dari setiap kecamatan yang ada di kabupaten Wonosobo.

Gb.5 - Beli?Bela! Wonosobo
Pada pembukaan Wonosobo Fair 2014, Pak Kholiq Arief, selaku Bupati Kab. Wonosobo yang masih menjabat bupati hingga selesai masa jabatannya di tahun 2015, mengajak warga masyarakat yang berada di Wonosobo untuk mencintai, mendukung dan ikut membeli produk-produk UMKM dari kab. Wonosobo. Pak Kholiq Arief setelah selesai sambutan melakukan agenda minum Kemar (terong Belanda) bersama tamu undangan dan pengunjung Wonosobo Fair secara berjamaah, setelah itu mengunjungi stan-stan yang ada lalu menerakan tanda tangan di banner DEKLARASI BELA!BELI! WONOSOBO yang diikuti oleh sekda, tamu-tamu undangan dan pengunjung WF 2014.]

Kamis, 13 Juni 2013

Tiwul Instan, PRODUK Lokal Menginspirasi


Gerakan mengampanyekan produk berbahan baku lokal, terutama singkong (bahasa Inggris: cassava) di daerah Wonosobo dan sekitarnya. 

Maria yang asli kelahiran desa Lipursari, kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo ini sejak profilnya diputar di METRO TV (program acara Sudut Pandang) dan RCTI (Program acara Selamat Pagi Indonesia dengan tema "Mantan Buruh Migrant Membangun Desanya") makin gencar berkampanye mengajak warga untuk kembali mencintai makanan berbahan baku lokal. Alhamdulillah..., respon masyarakat pun menggembirakan.

Gerakan dan tayangan di media elektronik tersebut sangat menunjang kegiatan yang Maria Bo Niok lakukan, baik di bidang sastra maupun di bidang usaha rumahan (Usaha Mikro Kecil Menengah).

Aneka olahan yang tersedia adalah: Tiwul Instan, Singkong Gadung (esgede), Carica, Sengkulun, Kripik Tahu, Combro, Onde Ketawa, Gendar, Lanting, Bolu Cukil Pisang, Stik Dolphin dan Kripik Kentang. Semuanya produk dengan bahan baku lokal dan diproses secara alami. Produk khas dari Wonosobo yang gaul, penuh gairah dan menawan ini buatan "UD.MARI". Beralamat di Pasunten, RT.03/RW.02, Desa Lipursari, Kec. Leksono, Kabupaten Wonosobo, 56362, Jawa Tengah, Indonesia. Perusahaan kami tetap mengutamakan mutu dan keaslian bahan baku lokal yang bervarietas unggul dan banyak ditanam di kabupaten Wonosobo.

Selain cTs (tiwul cepat saji) yang cukup gaul dan sudah dikenal di kalangan anak muda (khususnya komunitas anak muda pecinta musik ReGaE), "UD. MARI" juga menyediakan aneka makanan lain dari bahan baku singkong dan ubi-ubian yang juga tidak kalah fans. Siapa yang tidak kenal esgede, karebi, sengkulun, opak koin, siTekad, 


Tidak hanya piawai membuat aneka olahan pangan berbahan baku lokal, Maria juga bisa membuat Novel . Siti Maryam yang bernama pena Maria Bo Niok  ini sudah menulis dan menelurkan sembilan (9) judul novel. Gambar cover yang terlihat di samping ini adalah dua di antara novel yang sudah diterbitkannya. Komplitlah sudah "UD. MARI".  Punya produk makana juga punya nutrisi otak [baca: buku]. Alhamdulillah.... .

Jangan lupa, TBM "Istana Rumbia" yang didirikannya sejak 01 Januari 2006 juga menghiasi kegiatannya sehari-hari. Baginya, kebahagiaan anak-anak di desanya adalah kebahagiaannya juga. Senyum mereka juga senyum yang mekar di hatinya. Tidak bisa dipisahkan antara "UD. MARI, Istana Rumbia dan Novel" dari sosok yang bernama Maria Bo Niok. Meskipun notabene wong ndeso tapi kecerdasannya boleh diuji. Juga ketekunannya. Semua berkat singkong. Anak singkong terbukti tahan banting, sehat dan energik. Istana Rumbia, selalu menjadi laboratorium usaha, rumah pintar, rumah edukatif, lembaga pelatihan dan yang paling penting selalu penuh inovatif, inspiratif dan rekreatif bagi masyarakat sekitar maupun pendatang.
Semangat untuk mandiri dan berdikari selalu ditularkannya pada teman-teman buruh migrant se-Indonesia, baik yang masih aktif di luar negeri maupun yang sudah purna tugas, melalui workshop dan seminar pelatihan. ]