Tampilkan postingan dengan label maria bo niok. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label maria bo niok. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 Mei 2017

Produksi Tiwul Instan; Maria Bo Niok Mendapat Tempo Award

Siti Maryam atau yang akrab disapa Maria Bo Niok (Senin, 15 Mei 2017) mendapatkan penghargaan TKI Inspiratif 2017 dari Majalah Tempo. Acara penganugerahan award ini dilaksanakan di Hotel Millenium, Jakarta Pusat. Tempo memilih 8 TKI yang paling inspiratif, salah satunya Maria Bo Niok, karena di tengah pemberitaan seringnya TKI bermasalah dan kasus yang selama ini menimpa TKI, ternyata masih ada TKI yang mampu memberdayakan masyarakat di sekitarnya dan mampu bertahan hidup saat bekerja di luar negeri. Sesulit apapun kondisi pekerjaan dan perwatakan majikan, 8 TKI ini berhasil menyelesaikan kontrak kerjanya dan kembali ke tanah air Indonesia. Saat kembali ke kampung halamannya, mereka justeru menjadi inspirasi bagi masyarakat di sekitar.

Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri, hadir dalam acara pemberian anugerah TKI Inspiratif. Selain Hanif, ada pemimpin redaksi majalah berita mingguan Tempo, Arief Zulkifli dan juga Nusron Wahid dari BNP2TKI. Pemberian award yang bekerjasama dengan Tempo Media Group ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk giat bekerja dan mampu melakukan perubahan di kampung halamannya.

Seperti diketahui dalam biografi Siti Maryam (Maria Bo Niok) disebutkan bahwa mantan TKI yang pernah bekerja di Hongkong dan Taiwan ini aktif mengikuti kursus bahasa Inggris dan Kantonese saat bekerja di luar negeri bahkan Maryam berhasil mendapat sabuk biru dari perguruan Cheun Do Kwan (Taekwondo Korea). Setelah berada di kampung halamannya dan menyelesaikan pekerjaan, Maria Bo Niok yang kerap disapa Bo Niok oleh anak-anak rumbia binaannya ini dikenal masyarakat sebagai pemberdaya karena merintis taman bacaan masyarakat Istana Rumbia sejak tahun 2005 dan dibuka secara umum tanpa pungutan biaya. Selain itu, Istana Rumbia yang kini sudah menjadi lembaga ini, aktif melakukan edukasi wirausaha kepada TKI Purna se-kabupaten Wonosobo bahkan Maryam sejak tahun 2008 melakukan inovasi pangan lokal. Pangan yang diproduksinya yaitu tiwul instan. Tiwul instan ini dibuat dari bahan baku singkong yang dibeli dari petani di desanya. Tiwul instan dari Wonosobo cukup terkenal bahkan mampu menyaingi kepopuleran Maria Bo Niok dalam dunia tulis menulis.

Kamis, 13 Juni 2013

Tiwul Instan, PRODUK Lokal Menginspirasi


Gerakan mengampanyekan produk berbahan baku lokal, terutama singkong (bahasa Inggris: cassava) di daerah Wonosobo dan sekitarnya. 

Maria yang asli kelahiran desa Lipursari, kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo ini sejak profilnya diputar di METRO TV (program acara Sudut Pandang) dan RCTI (Program acara Selamat Pagi Indonesia dengan tema "Mantan Buruh Migrant Membangun Desanya") makin gencar berkampanye mengajak warga untuk kembali mencintai makanan berbahan baku lokal. Alhamdulillah..., respon masyarakat pun menggembirakan.

Gerakan dan tayangan di media elektronik tersebut sangat menunjang kegiatan yang Maria Bo Niok lakukan, baik di bidang sastra maupun di bidang usaha rumahan (Usaha Mikro Kecil Menengah).

Aneka olahan yang tersedia adalah: Tiwul Instan, Singkong Gadung (esgede), Carica, Sengkulun, Kripik Tahu, Combro, Onde Ketawa, Gendar, Lanting, Bolu Cukil Pisang, Stik Dolphin dan Kripik Kentang. Semuanya produk dengan bahan baku lokal dan diproses secara alami. Produk khas dari Wonosobo yang gaul, penuh gairah dan menawan ini buatan "UD.MARI". Beralamat di Pasunten, RT.03/RW.02, Desa Lipursari, Kec. Leksono, Kabupaten Wonosobo, 56362, Jawa Tengah, Indonesia. Perusahaan kami tetap mengutamakan mutu dan keaslian bahan baku lokal yang bervarietas unggul dan banyak ditanam di kabupaten Wonosobo.

Selain cTs (tiwul cepat saji) yang cukup gaul dan sudah dikenal di kalangan anak muda (khususnya komunitas anak muda pecinta musik ReGaE), "UD. MARI" juga menyediakan aneka makanan lain dari bahan baku singkong dan ubi-ubian yang juga tidak kalah fans. Siapa yang tidak kenal esgede, karebi, sengkulun, opak koin, siTekad, 


Tidak hanya piawai membuat aneka olahan pangan berbahan baku lokal, Maria juga bisa membuat Novel . Siti Maryam yang bernama pena Maria Bo Niok  ini sudah menulis dan menelurkan sembilan (9) judul novel. Gambar cover yang terlihat di samping ini adalah dua di antara novel yang sudah diterbitkannya. Komplitlah sudah "UD. MARI".  Punya produk makana juga punya nutrisi otak [baca: buku]. Alhamdulillah.... .

Jangan lupa, TBM "Istana Rumbia" yang didirikannya sejak 01 Januari 2006 juga menghiasi kegiatannya sehari-hari. Baginya, kebahagiaan anak-anak di desanya adalah kebahagiaannya juga. Senyum mereka juga senyum yang mekar di hatinya. Tidak bisa dipisahkan antara "UD. MARI, Istana Rumbia dan Novel" dari sosok yang bernama Maria Bo Niok. Meskipun notabene wong ndeso tapi kecerdasannya boleh diuji. Juga ketekunannya. Semua berkat singkong. Anak singkong terbukti tahan banting, sehat dan energik. Istana Rumbia, selalu menjadi laboratorium usaha, rumah pintar, rumah edukatif, lembaga pelatihan dan yang paling penting selalu penuh inovatif, inspiratif dan rekreatif bagi masyarakat sekitar maupun pendatang.
Semangat untuk mandiri dan berdikari selalu ditularkannya pada teman-teman buruh migrant se-Indonesia, baik yang masih aktif di luar negeri maupun yang sudah purna tugas, melalui workshop dan seminar pelatihan. ]