Tampilkan postingan dengan label ratu tiwul. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ratu tiwul. Tampilkan semua postingan

Minggu, 16 April 2017

PRODUK Teh Wonosobo : Perkebunan Tambi

Gb.1 Peserta di Kebun Teh Tambi
(Selasa, 12/4/20017) KUB. UMKM se-kab. Wonosobo bersama Dinas Perdagangan, Koperasi & UMKM  mengadakan outbound di kebun teh Tambi, Kec. Kejajar, Kabupaten Wonosobo.  Sebelum melaksanakan kegiatan outbound para peserta outbound yang merupakan pemilik industri rumahan di setiap desa di kabupaten Wonosobo mengikuti pengarahan terlebih dahulu. "Batik Gebleg Renteng di Kulonprogo itu terinpirasi saat makan gebleg di Wonosobo," ujar Bupati Kulonprogo (Dr. Hasto Wardoyo S.) saat memberikan pengarahan kepada 100 peserta yang hadir. Hal ini diutarakan beliau dengan maksud agar para pengrajin batik di Wonosobo dapat kreatif melihat potensi lokal, alam sekitar, kuliner dan kearifan budaya lokal yang dapat diangkat sebagai motif  dalam seni membatik. Selain itu, Pak Hasto juga memuji ratu tiwul yang telah menggunakan internet untuk promosi tiwul instan sebagai salah satu makanan khas Wonosobo yang telah menjadi produk unggulan dari desa Lipursari. Beliau menemukan foto ratu tiwul di internet saat sedang berselancar mencari bela beli produk unggulan Wonosobo.

Gb.2 Pengeringan Teh
Kegiatan seharian di kebun teh Tambi ini dimulai para peserta dengan melakukan kunjungan ke pabrik pengeringan teh. Salah satu produk Teh Tambi yang banyak diburu konsumen adalah teh hitam celup yang dikemas dalam dus kotak berwarna merah gradasi hitam dengan gambar sajian teh dalam segelas cangkir putih yang mengepul hangat. Khasiat teh hitam bagi yang mengkonsumsinya yaitu untuk anti oksidan dan menyegarkan tubuh. Teh Tambi sangat cocok untuk dinikmati bersama sajian tiwul instan di tengah udara dingin maupun panas, baik di pagi hari maupun sore hari.

Salah satu di antara peserta yang mengikuti outbound di kebun teh Tambi yaitu Siti Maryam alias Maria Bo Niok alias Ratu Tiwul Wonosobo.  Maria sangat menikmati permainan outbound yang difasilitasi oleh penyelenggara. Flying fox, roda gila dan beberapa permainan diikuti secara kelompok maupun perorangan oleh seluruh peserta dan pendamping.

Gb.3 Sajian Teh Tambi bersama Tiwul, Cenil dan Lupis
Di akhir acara, ratu tiwul Wonosobo sempat bergoyang tiwul bersama peserta lain yang sedang menikmati lagu dangdut oplosan. Acara outbound para pelaku usaha industri rumahan ini diselenggarakan oleh Disdagkop & UMKM Kab. Wonosobo untuk mempererat tali silaturahmi antara sesama pengusaha industri rumahan se-Kab. Wonosobo. Beberapa hari sebelumnya, para pengusaha ini dikumpulkan di Mardi Yuwono dan dibentuk Kelompok Usaha Bersama UMKM tingkat kabupaten.]

Kamis, 13 Juni 2013

Tiwul Instan, PRODUK Lokal Menginspirasi


Gerakan mengampanyekan produk berbahan baku lokal, terutama singkong (bahasa Inggris: cassava) di daerah Wonosobo dan sekitarnya. 

Maria yang asli kelahiran desa Lipursari, kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo ini sejak profilnya diputar di METRO TV (program acara Sudut Pandang) dan RCTI (Program acara Selamat Pagi Indonesia dengan tema "Mantan Buruh Migrant Membangun Desanya") makin gencar berkampanye mengajak warga untuk kembali mencintai makanan berbahan baku lokal. Alhamdulillah..., respon masyarakat pun menggembirakan.

Gerakan dan tayangan di media elektronik tersebut sangat menunjang kegiatan yang Maria Bo Niok lakukan, baik di bidang sastra maupun di bidang usaha rumahan (Usaha Mikro Kecil Menengah).

Aneka olahan yang tersedia adalah: Tiwul Instan, Singkong Gadung (esgede), Carica, Sengkulun, Kripik Tahu, Combro, Onde Ketawa, Gendar, Lanting, Bolu Cukil Pisang, Stik Dolphin dan Kripik Kentang. Semuanya produk dengan bahan baku lokal dan diproses secara alami. Produk khas dari Wonosobo yang gaul, penuh gairah dan menawan ini buatan "UD.MARI". Beralamat di Pasunten, RT.03/RW.02, Desa Lipursari, Kec. Leksono, Kabupaten Wonosobo, 56362, Jawa Tengah, Indonesia. Perusahaan kami tetap mengutamakan mutu dan keaslian bahan baku lokal yang bervarietas unggul dan banyak ditanam di kabupaten Wonosobo.

Selain cTs (tiwul cepat saji) yang cukup gaul dan sudah dikenal di kalangan anak muda (khususnya komunitas anak muda pecinta musik ReGaE), "UD. MARI" juga menyediakan aneka makanan lain dari bahan baku singkong dan ubi-ubian yang juga tidak kalah fans. Siapa yang tidak kenal esgede, karebi, sengkulun, opak koin, siTekad, 


Tidak hanya piawai membuat aneka olahan pangan berbahan baku lokal, Maria juga bisa membuat Novel . Siti Maryam yang bernama pena Maria Bo Niok  ini sudah menulis dan menelurkan sembilan (9) judul novel. Gambar cover yang terlihat di samping ini adalah dua di antara novel yang sudah diterbitkannya. Komplitlah sudah "UD. MARI".  Punya produk makana juga punya nutrisi otak [baca: buku]. Alhamdulillah.... .

Jangan lupa, TBM "Istana Rumbia" yang didirikannya sejak 01 Januari 2006 juga menghiasi kegiatannya sehari-hari. Baginya, kebahagiaan anak-anak di desanya adalah kebahagiaannya juga. Senyum mereka juga senyum yang mekar di hatinya. Tidak bisa dipisahkan antara "UD. MARI, Istana Rumbia dan Novel" dari sosok yang bernama Maria Bo Niok. Meskipun notabene wong ndeso tapi kecerdasannya boleh diuji. Juga ketekunannya. Semua berkat singkong. Anak singkong terbukti tahan banting, sehat dan energik. Istana Rumbia, selalu menjadi laboratorium usaha, rumah pintar, rumah edukatif, lembaga pelatihan dan yang paling penting selalu penuh inovatif, inspiratif dan rekreatif bagi masyarakat sekitar maupun pendatang.
Semangat untuk mandiri dan berdikari selalu ditularkannya pada teman-teman buruh migrant se-Indonesia, baik yang masih aktif di luar negeri maupun yang sudah purna tugas, melalui workshop dan seminar pelatihan. ]