Gerakan mengampanyekan produk berbahan
baku lokal, terutama singkong (bahasa Inggris: cassava) di daerah Wonosobo dan sekitarnya.
Maria yang asli kelahiran desa Lipursari, kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo ini sejak profilnya diputar di METRO TV (program acara Sudut Pandang) dan RCTI (Program acara Selamat Pagi Indonesia dengan tema "Mantan Buruh
Migrant Membangun Desanya") makin gencar berkampanye mengajak warga untuk kembali mencintai makanan berbahan baku lokal. Alhamdulillah..., respon masyarakat pun menggembirakan.
Gerakan dan tayangan di media elektronik tersebut sangat menunjang kegiatan yang Maria Bo Niok lakukan, baik di bidang sastra maupun di bidang usaha rumahan (Usaha Mikro Kecil Menengah).
Aneka olahan yang tersedia adalah:
Tiwul Instan,
Singkong Gadung (esgede),
Carica,
Sengkulun, K
ripik Tahu,
Combro,
Onde Ketawa, Gendar, Lanting,
Bolu Cukil Pisang,
Stik Dolphin dan
Kripik Kentang. Semuanya produk dengan bahan baku lokal dan diproses secara
alami. Produk khas dari Wonosobo yang gaul, penuh gairah dan menawan ini buatan "UD.MARI". Beralamat di Pasunten, RT.03/RW.02,
Desa Lipursari, Kec. Leksono, Kabupaten Wonosobo, 56362, Jawa Tengah, Indonesia. Perusahaan kami tetap mengutamakan mutu dan keaslian bahan baku lokal
yang bervarietas unggul dan banyak ditanam di kabupaten Wonosobo.
Selain cTs (tiwul cepat saji) yang cukup gaul dan sudah dikenal di kalangan anak
muda (khususnya komunitas anak muda pecinta musik ReGaE), "UD. MARI" juga
menyediakan aneka makanan lain dari bahan baku singkong dan ubi-ubian yang juga tidak kalah fans. Siapa
yang tidak kenal esgede, karebi, sengkulun, opak koin, siTekad,
Tidak hanya piawai membuat aneka olahan pangan berbahan baku lokal, Maria juga bisa membuat Novel . Siti Maryam yang bernama pena Maria Bo Niok ini sudah menulis dan menelurkan sembilan (9) judul novel. Gambar cover yang terlihat di samping ini adalah dua di antara novel yang sudah diterbitkannya. Komplitlah sudah "UD. MARI". Punya produk makana juga punya nutrisi otak [baca: buku]. Alhamdulillah.... .
Jangan lupa, TBM "Istana Rumbia" yang didirikannya sejak 01 Januari 2006 juga menghiasi kegiatannya sehari-hari. Baginya, kebahagiaan anak-anak di desanya adalah kebahagiaannya juga. Senyum mereka juga senyum yang mekar di hatinya. Tidak bisa dipisahkan antara "UD. MARI, Istana Rumbia dan Novel" dari sosok yang bernama Maria Bo Niok. Meskipun notabene wong ndeso tapi kecerdasannya boleh diuji. Juga ketekunannya. Semua berkat singkong. Anak singkong terbukti tahan banting, sehat dan energik. Istana Rumbia, selalu menjadi laboratorium usaha, rumah pintar, rumah edukatif, lembaga pelatihan dan yang paling penting selalu penuh inovatif, inspiratif dan rekreatif bagi masyarakat sekitar maupun pendatang.
Semangat untuk mandiri dan berdikari selalu ditularkannya pada teman-teman buruh migrant se-Indonesia, baik yang masih aktif di luar negeri maupun yang sudah purna tugas, melalui workshop dan seminar pelatihan. ]