Selasa, 18 November 2014
Minggu, 07 September 2014
PRODUK Tiwul Instan, wanted!
Gb.1 Pasar Lelang-Ungaran |
Gb. 2. Mega Mall Batam Center-Batam |
Gb. 3. Expo Industri Olahan Agro di Citra Land-Semarang |
Sebelum di Batam, tiwul instan sempat menghebohkan para pengunjung Citra Land Simpang Lima-Semarang. Penikmat kuliner tradisional yang tinggal di Semarang ternyata juga klangenan dengan tiwul instan dari Wonosobo. Citra Land expo yang dibuka oleh Bapak Ganjar P. (selaku gubernur Jawa Tengah) sungguh meriah dan mendapat perhatian khusus bagi masyarakat kota Semarang.
Acara yang digelar dari tanggal 28 mei s.d. 2 juni 2014 ini sempat menyerap animo masyarakat untuk membeli tiwul instan bahkan tercatat dalam waktu lima hari, stand ud.mari dari Wonosobo berhasil menjual lebih dari 500 bungkus tiwul instan, lebih dari 1500 cup carica dan aneka kuliner lainnya.
Tunggu kami di ajang expo dan pameran lainnya di kota anda. Tiwul instan cap mari selalu di hati tiwul fans.]
Senin, 12 Mei 2014
PRODUK UD.MARI ikut Wonosobo Fair 2014
Gb.1 - Bupati Wonosobo, Pembukaan WF 2014 |
Bertempat di gedung Korpri, dari tanggal 8 s.d. 12 mei 2014, telah digelar Wonosobo Fair 2014. Dalam Wonosobo fair kali ini mengangkat tajuk Bela Wonosobo! Beli Wonosobo! Tajuk ini bermaksud mengajak siapa saja yang bermukim di Wonosobo, baik pendatang maupun warga asli Wonosobo, untuk mencintai, membeli, dan ikut merasa memiliki produk Wonosobo.
Wonosobo fair 2014 penuh dengan hiburan. Beberapa diantaranya, yaitu musikalisasi puisi, parade band, catwalk busana, dan musik keroncong. Tampak pengunjung begitu antusias melihat hiburan, membeli produk, dan mengunjungi stand-stand dinas maupun kecamatan yang setiap harinya berusaha tampil prima untuk promo produk-produk unggulan hasil pertanian maupuan produksi olahan bahan baku lokal, seperti singkong, pisang, tela, cabe, beras, terong, pare, dan aneka lainnya.
Gb.3 Duta Wisata Wonosobo |
Ketika penutupan WF 2014 (12/5), Siti Maryam (pemilik usaha UD.MARI dan penerima UKM Pangan Award 2013), mewakili kelompok Maju Sejahtera menerima piala Juara II dan piagam penghargaan untuk stan WF 2014 sebagai stand yang disukai pengunjung dan banyak dicari konsumen.
Gb.4. Maju Sejahtera |
Stan produk kuliner oleh-oleh khas Wonosobo. Beberapa di antaranya, yaitu carica Dieng, opak singkong gadung, tiwul instan, manggleng, sagon, kripik kentang dan kue kering. Produk tiwul instant juga banyak dicari dan disukai oleh konsumen-konsumen dari luar kabupaten maupun dari setiap kecamatan yang ada di kabupaten Wonosobo.
Gb.5 - Beli?Bela! Wonosobo |
Pada pembukaan Wonosobo Fair 2014, Pak Kholiq Arief, selaku Bupati Kab. Wonosobo yang masih menjabat bupati hingga selesai masa jabatannya di tahun 2015, mengajak warga masyarakat yang berada di Wonosobo untuk mencintai, mendukung dan ikut membeli produk-produk UMKM dari kab. Wonosobo. Pak Kholiq Arief setelah selesai sambutan melakukan agenda minum Kemar (terong Belanda) bersama tamu undangan dan pengunjung Wonosobo Fair secara berjamaah, setelah itu mengunjungi stan-stan yang ada lalu menerakan tanda tangan di banner DEKLARASI BELA!BELI! WONOSOBO yang diikuti oleh sekda, tamu-tamu undangan dan pengunjung WF 2014.]
Rabu, 05 Maret 2014
PRODUK Kreasi Tiwul Dari Sindikat Tiwul
Kue tiwul 'funny bear' |
Sungguh jadi fenomena, kaum urban dari Indonesia yang merantau ke Hongkong dan lama tidak melihat kampung halaman, kini merindu-rindui makanan khas dari kampung mereka yang terbuat dari singkong. Sebagaimana diketahui, hampir setiap wilayah pedesaan di Indonesia, khususnya pulau Jawa terdapat tanaman singkong yang merupakan hasil perkebunan lokal masyarakat setempat.
Para petani dan masyarakat desa yang dulunya sangat pemalu bahkan risih dalam mempromosikan hasil olah dari tanaman singkong, terutama yang bernama tiwul, kini justeru malah dengan tersenyum bahagia telah mampu hidup dari mengekspor tiwul ke luar negeri, salah satunya negara Hong Kong.
Kupukupu Pandan: sajian tiwul |
Para pekerja perempuan dari Indonesia yang sebagian besar merambah sektor rumah tangga di Hong Kong kini telah mendapatkan obat kerinduan, yaitu tiwul instan cap Mari bahkan tiwul ini mereka uji coba di dapur majikan mereka menjadi berbagai bentuk dan aneka rasa kue.
Kembang Bola: sajian tiwul |
Tiwul yang dari produsennya (baca: UD.MARI) berharga Rp. 15.000,- (kemasan dus) sesampainya di Hong Kong dijual dengan harga dua kali lipatnya. Hal ini dikarenakan faktor ongkos pengiriman barang ke luar negeri yang masih belum terjangkau karena sebagian besar pekerja migran ini mengandalkan gaji mereka untuk modal awal sebagai sindikat tiwul Hong Kong.
Tiwul Indonesia disukai anak Hongkong |
Kamis, 26 Desember 2013
PRODUK Tiwul Wonosobo, Siap di Ekspor ke Australia
Gb.1 - Tiwul cTs "Mari" |
Ini kesempatan langkah yang ditawarkan kepada pemilik usaha UD.MARI. Walaupun begitu, tiwul instant ini secara pasti telah memasuki pasar mancanegara, antara lain: Hongkong, Singapore, Arab Saudi, dan Malaysia.
Gb.2 - Tiwul cTs siap ekspor |
Tiwul MARI biasa juga dikenal dengan sebutan Tiwul Cah Sobo (cTs).
Gb.3 - Tiwul cTs, Tiwul'e Cah Sobo |
Dengan isi netto 400gr., satu (1) dus tiwul cTs dapat disajikan menjadi kira-kira 4 piring dan bisa dinikmati oleh kurang lebih 25 orang.
Tiwul cTs produksi UD.Mari Wonosobo perlu dicoba karena selalu mengedepankan inovasi. Warna-warna alami yang kami pilih adalah warna-warna hasil kreasi seni dari perpaduan tiga warna utama yaitu merah, kuning dan hijau.
Bentuk-bentuk penyajian MARI tiwul instant (tiwul cTs) dapat dilihat di fan page kami yang beralamat di: http://facebook.com/produsen.tiwul.indonesia]
Gb. 4 - Tiwul instant made in Indonesia |
Sabtu, 12 Oktober 2013
PRODUK Tiwul Mari : Terima Trophy UKM PANGAN AWARD
Gb.1 UKM Pangan Award 2013
|
(3/10/13) Kementerian Perdagangan RI menyerahkan trophy UKM PANGAN Award 2013 kepada Siti Maryam, pembuat Tiwul Instan cap Mari sekaligus pemilik usaha UD.MARI yang berasal dari kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah di Senayan-Jakarta. Sebelum penerimaan trophy, Bapak Githa Wirjawan-Menteri Perdagangan Republik Indonesia, membuka secara resmi Pameran Produk Dalam Negeri Nasional tahun 2013 yang berlangsung sampai dengan 5 oktober 2013.
Gb. 2 UKM Pangan Award 2013 |
Selain tiwul instan, beberapa produk unggulan lain yang mendapat trophy UKM Pangan Award 2013 yaitu: Cireng (aci goreng), Kripik Singkong, Nasi Liwet Instant dan SeleraIndo.
Tiwul instan dari UD. MARI, Wonosobo mendapatkan nominasi terbaik I dari 128 UKM yang lolos mengikuti seleksi, yakni 109 usaha kecil dan 19 usaha menengah. Keistimewaan dari tiwul instan dari Wonosobo adalah tekstur yang lembut dengan aneka warna dan rasa yang mengundang citarasa eksotis alam Indonesia. Rasa telowungu, ubi madu, nenas, stroberi, gula jawa, nanonano, pandan, pisang, carica dan coklat banyak diburu konsumen dari luar Jawa. Perpaduan dari tepung mocaf, tela rambat dan aneka buah membuat tiwul mari menjadi berbeda dari tiwul biasanya. Pacitan, Gunungkidul, Malang, Ponorogo dan daerah lain di Jawa ada produsen tiwulnya tapi tiwul Wonosobo berbeda. Walaupun menjadi kabupaten termiskin se-Jawa Tengah, ternyata orang dari Desa Lipursari, Kec. Leksono, Kab. Wonosobo berhasil membuktikan pada masyarakat Indonesia tentang ketangguhan masyarakatnya dalam mengolah hasil panen lokal untuk menjadi masyarakat petani yang berdaulat pangan. Selain tiwul instan, tahun-tahun sebelumnya Carica dan Purwaceng juga beberapa kali mendapat penghargaan dan terus menjadi kebanggaan dan produk unggulan dari Wonosobo.
Gb.3 Kuliner Indonesia |
"UKM Pangan harus dapat meningkatkan omset dan memperluas pasar ekspor,"
ungkap Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Srie Agustina, saat memberikan
sambutan pada Penjurian UKM Pangan Award 2013, di Ruang Dahlia, Kantor
Kemendag Jakarta, Senin (16/09/2013).
Hal ini seperti yang dilansir di : http://www.kemendag.go.id/id/photo/2013/09/16/penjurian-ukm-pangan-award-2013?id=12363#photo beberapa hari sebelum penyerahan hadiah kepada para pemenang di Senayan-Jakarta. Dalam ekspo kali ini, juga menampilkan produk mobil ESEMKA.]
Gb.4 Foto bersama pemilik UD.MARI dan Pejabat Kementerian Perdagangan RI dan Disperindag Wonosobo |
Minggu, 25 Agustus 2013
PRODUK UMKM se-Wonosobo Dijual Di Trio A. Yani
Sejauh ini para pengrajin makanan ber-skala UMKM di kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah belum dapat menembus toko-toko besar setara Carrefour, Circle-K, IndoMaret, Rita Swalayan, Alfa Mart, dsb-nya.
Kalau ditanya, masalah klasik yang sering dihadapi oleh pelaku usaha UMKM di kabupaten Wonosobo saat menemui pihak manajemen toko/plaza/swalayan besar untuk memasok produk-produk mereka, yaitu:
1. Kemasan dipandang belum menarik,
2. Cemas kalo pengrajin tidak dapat mempertahankan kualitas dan kuantitas,3. Tidak sesuai dengan standar produk yang ditetapkan oleh manajemen,
4. Produk sudah masuk lalu dikembalikan dengan alasan yang tidak jelas,
5. Nota ganda dan sering merugikan pelaku usaha saat pembayaran.
Selain ke-5 alasan klasik tersebut, beberapa pengrajin makanan juga mengeluh bahwa mereka sering terkatung-katung terutama dalam hal pembayaran dari pihak manajemen toko/swalayan/plaza yang menerima produk dari pengrajin. Para pengrajin UMKM ini sering direpotkan dengan tagihan nota dan pembayaran yang tidak pasti.
Awal mulanya Trio Wonosobo berbaik hati dengan produsen kuliner di kabupaten Wonosobo yang dibina dinas perdagangan, koperasi dan UMKM namun setelah 4 tahun berjalan pelan-pelan sistem yang ditetapkan oleh Trio Wonosobo memberatkan pelaku usaha UMKM. Banyak UMKM yang tidak menyetok produk lagi di Trio Wonosobo. Rupanya Trio Wonosobo berbaik hati pada UMKM karena demi surat izin usaha yang diterbitkan oleh dinas. Dengan alasan klasik yang sering dilontarkan pihak manajemen Trio, akhirnya satu persatu pelaku usaha UMKM di Wonosobo tidak lagi menyetok di Trio.
Gb. 3 - Display Tiwul Cs & Singkong Gadung. |
Semua ini dapat terjadi akibat dari kerjasama manajemen Trio dengan Dinas Koperasi & UMKM Kab. Wonosobo sejak 5 Agustus 2013. Namun semua cerita baik tentang Trio Wonosobo kini menjadi legenda bagi UMKM se-kabupaten Wonosobo. Ternyata lebih baik menjual produk melalui internet secara online daripada titip jual (konsinyasi) di swalayan seperti Trio ini. [diceritakan ulang oleh Mashambal Ghozali setelah mengalami perlakukan kurang menyenangkan dari manajemen Trio. ]
Langganan:
Postingan
(
Atom
)