Senin, 12 Mei 2014

PRODUK UD.MARI ikut Wonosobo Fair 2014

Gb.1 - Bupati Wonosobo, Pembukaan WF 2014
Bertempat di gedung Korpri, dari tanggal 8 s.d. 12 mei 2014, telah digelar Wonosobo Fair 2014. Dalam Wonosobo fair kali ini mengangkat tajuk Bela Wonosobo! Beli Wonosobo! Tajuk ini bermaksud mengajak siapa saja yang bermukim di Wonosobo, baik pendatang maupun warga asli Wonosobo, untuk mencintai, membeli, dan ikut merasa memiliki produk Wonosobo.

Wonosobo fair 2014 penuh dengan hiburan. Beberapa diantaranya, yaitu musikalisasi puisi, parade band, catwalk busana, dan musik keroncong. Tampak pengunjung begitu antusias melihat hiburan, membeli produk, dan mengunjungi stand-stand dinas maupun kecamatan yang setiap harinya berusaha tampil prima untuk promo produk-produk unggulan hasil pertanian maupuan produksi olahan bahan baku lokal, seperti singkong, pisang, tela, cabe, beras, terong, pare, dan aneka lainnya.

Gb.3  Duta Wisata Wonosobo
Ketika penutupan WF 2014 (12/5), Siti Maryam (pemilik usaha UD.MARI dan penerima UKM Pangan Award 2013), mewakili kelompok Maju Sejahtera menerima piala Juara II dan piagam penghargaan untuk stan WF 2014 sebagai stand yang disukai pengunjung dan banyak dicari konsumen.

Gb.4. Maju Sejahtera 
Stan produk kuliner oleh-oleh khas Wonosobo. Beberapa di antaranya, yaitu carica Dieng, opak singkong gadung, tiwul instan, manggleng, sagon, kripik kentang dan kue kering. Produk tiwul instant juga banyak dicari dan disukai oleh konsumen-konsumen dari luar kabupaten maupun dari setiap kecamatan yang ada di kabupaten Wonosobo.

Gb.5 - Beli?Bela! Wonosobo
Pada pembukaan Wonosobo Fair 2014, Pak Kholiq Arief, selaku Bupati Kab. Wonosobo yang masih menjabat bupati hingga selesai masa jabatannya di tahun 2015, mengajak warga masyarakat yang berada di Wonosobo untuk mencintai, mendukung dan ikut membeli produk-produk UMKM dari kab. Wonosobo. Pak Kholiq Arief setelah selesai sambutan melakukan agenda minum Kemar (terong Belanda) bersama tamu undangan dan pengunjung Wonosobo Fair secara berjamaah, setelah itu mengunjungi stan-stan yang ada lalu menerakan tanda tangan di banner DEKLARASI BELA!BELI! WONOSOBO yang diikuti oleh sekda, tamu-tamu undangan dan pengunjung WF 2014.]

Rabu, 05 Maret 2014

PRODUK Kreasi Tiwul Dari Sindikat Tiwul


Kue tiwul 'funny bear'
Sungguh jadi fenomena, kaum urban dari Indonesia yang merantau ke Hongkong dan lama tidak melihat kampung halaman, kini merindu-rindui makanan khas dari kampung mereka yang terbuat dari singkong. Sebagaimana diketahui, hampir setiap wilayah pedesaan di Indonesia, khususnya pulau Jawa terdapat tanaman singkong yang merupakan hasil perkebunan lokal masyarakat setempat.

Para petani dan masyarakat desa yang dulunya sangat pemalu bahkan risih dalam mempromosikan hasil olah dari tanaman singkong, terutama yang bernama tiwul, kini justeru malah dengan tersenyum bahagia telah mampu hidup dari mengekspor tiwul ke luar negeri, salah satunya negara Hong Kong.
Kupukupu Pandan: sajian tiwul

Para pekerja perempuan dari Indonesia yang sebagian besar merambah sektor rumah tangga di Hong Kong kini telah mendapatkan obat kerinduan, yaitu tiwul instan cap Mari bahkan tiwul ini mereka uji coba di dapur majikan mereka menjadi berbagai bentuk dan aneka rasa kue. 

Kembang Bola: sajian tiwul
Hal ini juga mendapat pujian dari bos/majikan mereka, karena dengan demikian anak-anak mereka dapat menikmati hidangan tiwul yang bergizi ini sambil tersenyum. Sekali lagi, hal ini membuktikan bahwa perempuan Indonesia yang bekerja di luar negeri tetap kreatif dan inovatif dalam mengolah dan menyajikan kuliner Indonesia. Selain disajikan untuk anak majikan, tiwul instant ini juga mereka jual ke sesama buruh migran yang bekerja di Hongkong.

Tiwul yang dari produsennya (baca: UD.MARI) berharga Rp. 15.000,- (kemasan dus) sesampainya di Hong Kong dijual dengan harga dua kali lipatnya. Hal ini dikarenakan faktor ongkos pengiriman barang ke luar negeri yang masih belum terjangkau karena sebagian besar pekerja migran ini mengandalkan gaji mereka untuk modal awal sebagai sindikat tiwul Hong Kong.

Tiwul Indonesia disukai anak Hongkong
Lalu bagaimana dengan kandungan gizi dalam tiwul? Secara umum, tiwul mengandung energi 342 kilokalori, protein 2,3 gram, karbohidrat 38,1 gram, lemak 0,1 gram, kalsium 27 miligram, fosfor 61 miligram, dan zat besi 7,6 miligram.  Selain itu di dalam Tiwul juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,06 miligram dan vitamin C 0 miligram.  Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram tiwul, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 % (Klik, Sumber info kandungan gizi lengkap!). Namun demikian, tiwul produksi UD.MARI berbeda cara pembuatannya dengan tiwul-tiwul yang lainnya. Tiwul produksi kami ditambahi sari buah stroberi/nenas/kiwi melon/bubuk coklat/telowungu dengan campuran antara tepung mocaf dan ubi rambat.]

Kamis, 26 Desember 2013

PRODUK Tiwul Wonosobo, Siap di Ekspor ke Australia

Gb.1 - Tiwul cTs "Mari"
Tiwul kemasan produksi UD.MARI dari Kab. Wonosobo, Jawa Tengah telah mengganti kemasan dan menyiapkan diri untuk ekspor tiwul ke luar negeri. Negara yang dituju selanjutnya untuk bertemu dengan konsumen kami yaitu negara-negara di belahan benua Australia.

Ini kesempatan langkah yang ditawarkan kepada  pemilik usaha UD.MARI. Walaupun begitu, tiwul instant ini secara pasti telah memasuki pasar mancanegara, antara lain: Hongkong, Singapore, Arab Saudi, dan Malaysia.

Gb.2 - Tiwul cTs siap ekspor
Produk tiwul MARI telah diproduksi dengan 7 citarasa, 7 warna selera dan 7 bahan baku lokal. Keistimewaan dari tiwul instant produk UD.MARI yaitu memiliki tekstur lembut dan melalui pengolahan yang higienis dengan tetap mempertahankan kualitas rasa dan warna.  Ibu-ibu di seluruh Nusantara menyukai tiwul MARI, karena aman dan sehat untuk dikonsumsi anak-anak Indonesia.

Tiwul MARI biasa juga dikenal dengan sebutan Tiwul Cah Sobo (cTs).

Gb.3 - Tiwul cTs, Tiwul'e Cah Sobo
Tiwul MARI yang aseli diproduksi dari Pasunten, desa Lipursari, kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia. Tiwul MARI atau tiwul cTs ini biasa juga disajikan untuk reuni keluarga, pesta ulang tahun anak-anak, temu alumni dan rapat-rapat kantor.

Dengan isi netto 400gr., satu (1) dus  tiwul cTs dapat disajikan menjadi kira-kira 4 piring dan bisa dinikmati oleh kurang lebih 25 orang.

Tiwul cTs produksi UD.Mari Wonosobo perlu dicoba karena selalu mengedepankan inovasi. Warna-warna alami yang kami pilih adalah warna-warna hasil kreasi seni dari perpaduan tiga warna utama yaitu merah, kuning dan hijau.

Bentuk-bentuk penyajian MARI tiwul instant (tiwul cTs) dapat dilihat di fan page kami yang beralamat di: http://facebook.com/produsen.tiwul.indonesia]
Gb. 4 - Tiwul instant made in Indonesia



Sabtu, 12 Oktober 2013

PRODUK Tiwul Mari : Terima Trophy UKM PANGAN AWARD

                          Gb.1 UKM Pangan Award 2013
(3/10/13) Kementerian Perdagangan RI menyerahkan trophy UKM PANGAN Award 2013 kepada Siti Maryam, pembuat Tiwul Instan cap Mari sekaligus pemilik usaha UD.MARI yang berasal dari kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah di Senayan-Jakarta.  Sebelum penerimaan trophy, Bapak Githa Wirjawan-Menteri Perdagangan Republik Indonesia, membuka secara resmi Pameran Produk Dalam Negeri Nasional tahun 2013 yang berlangsung sampai dengan 5 oktober 2013.
Gb. 2 UKM Pangan Award 2013

Selain tiwul instan, beberapa produk unggulan lain yang mendapat trophy UKM Pangan Award 2013 yaitu: Cireng (aci goreng), Kripik Singkong, Nasi Liwet Instant dan SeleraIndo.

Tiwul instan dari UD. MARI, Wonosobo mendapatkan nominasi terbaik I dari 128 UKM yang lolos mengikuti seleksi, yakni 109 usaha kecil dan 19 usaha menengah. Keistimewaan dari tiwul instan dari Wonosobo adalah tekstur yang lembut dengan aneka warna dan rasa yang mengundang citarasa eksotis alam Indonesia. Rasa telowungu, ubi madu, nenas, stroberi, gula jawa, nanonano, pandan, pisang, carica dan coklat banyak diburu konsumen dari luar Jawa. Perpaduan dari tepung mocaf, tela rambat dan aneka buah membuat tiwul mari menjadi berbeda dari tiwul biasanya. Pacitan, Gunungkidul, Malang, Ponorogo dan daerah lain di Jawa ada produsen tiwulnya tapi tiwul Wonosobo berbeda. Walaupun menjadi kabupaten termiskin se-Jawa Tengah, ternyata orang dari Desa Lipursari, Kec. Leksono, Kab. Wonosobo berhasil membuktikan pada masyarakat Indonesia tentang ketangguhan masyarakatnya dalam mengolah hasil panen lokal untuk menjadi masyarakat petani yang berdaulat pangan. Selain tiwul instan, tahun-tahun sebelumnya Carica dan Purwaceng juga beberapa kali mendapat penghargaan dan terus menjadi kebanggaan dan produk unggulan dari Wonosobo.

Gb.3 Kuliner Indonesia
 "UKM Pangan harus dapat meningkatkan omset dan memperluas pasar ekspor," ungkap Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Srie Agustina, saat memberikan sambutan pada Penjurian UKM Pangan Award 2013, di Ruang Dahlia, Kantor Kemendag Jakarta, Senin (16/09/2013). 

Hal ini seperti yang dilansir di : http://www.kemendag.go.id/id/photo/2013/09/16/penjurian-ukm-pangan-award-2013?id=12363#photo beberapa hari sebelum penyerahan hadiah kepada para pemenang di Senayan-Jakarta. Dalam ekspo kali ini, juga menampilkan produk mobil ESEMKA.]

Gb.4  Foto bersama pemilik UD.MARI dan Pejabat Kementerian Perdagangan RI dan Disperindag Wonosobo

Minggu, 25 Agustus 2013

PRODUK UMKM se-Wonosobo Dijual Di Trio A. Yani


Sejauh ini para pengrajin makanan ber-skala UMKM di kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah belum dapat menembus toko-toko besar setara Carrefour, Circle-K, IndoMaret, Rita Swalayan, Alfa Mart, dsb-nya. 


Kalau ditanya, masalah klasik yang sering dihadapi oleh pelaku usaha UMKM di kabupaten Wonosobo saat menemui pihak manajemen toko/plaza/swalayan besar untuk memasok produk-produk mereka, yaitu:
1. Kemasan dipandang belum menarik, 
2. Cemas kalo pengrajin tidak dapat mempertahankan kualitas dan kuantitas,
3. Tidak sesuai dengan standar produk yang ditetapkan oleh manajemen,
4. Produk sudah masuk lalu dikembalikan dengan alasan yang tidak jelas,
5. Nota ganda dan sering merugikan pelaku usaha saat pembayaran.

Selain ke-5 alasan klasik tersebut, beberapa pengrajin makanan juga mengeluh bahwa mereka sering terkatung-katung terutama dalam hal pembayaran dari pihak manajemen toko/swalayan/plaza yang menerima produk dari pengrajin. Para pengrajin UMKM ini sering direpotkan dengan tagihan nota dan pembayaran yang tidak pasti.

Awal mulanya Trio Wonosobo berbaik hati dengan produsen kuliner di kabupaten Wonosobo yang dibina dinas perdagangan, koperasi dan UMKM namun setelah 4 tahun berjalan pelan-pelan sistem yang ditetapkan oleh Trio Wonosobo memberatkan pelaku usaha UMKM. Banyak UMKM yang tidak menyetok produk lagi di Trio Wonosobo. Rupanya Trio Wonosobo berbaik hati pada UMKM karena demi surat izin usaha yang diterbitkan oleh dinas. Dengan alasan klasik yang sering dilontarkan pihak manajemen Trio, akhirnya satu persatu pelaku usaha UMKM di Wonosobo tidak lagi menyetok di Trio.
Gb. 3 - Display Tiwul Cs & Singkong Gadung.
Walaupun begitu, Wonosobo ternyata patut berbangga karena mempunyai produk-produk unggulan yang khas seperti Purwaceng, Carica, e$gede banggi, Tiwul instan, Lanting, Opak Singkong, Gendar Singkong, Gendar Jagung, Jipang ketan, Sagon kering, Kripik kentang, Kripik Jamur, Onde Ketawa, Kue kering, Gula Jawa, Kopi Luwak, Batik Khas Wonosobo, Dompet antik, Hiasan Bambu Cendani, Keset perca antik, Hijab dan Kerudung.

Semua ini dapat terjadi akibat dari kerjasama manajemen Trio dengan Dinas  Koperasi & UMKM Kab. Wonosobo sejak 5 Agustus 2013. Namun semua cerita baik tentang Trio Wonosobo kini menjadi legenda bagi UMKM se-kabupaten Wonosobo. Ternyata lebih baik menjual produk melalui internet secara online daripada titip jual (konsinyasi) di swalayan seperti Trio ini. [diceritakan ulang oleh Mashambal Ghozali setelah mengalami perlakukan kurang menyenangkan dari manajemen Trio. ]


Selasa, 30 Juli 2013

PRODUK Kue Tiwul, Kreasine Dari Wonosobo

Tiwul Wonosobo memiliki cita rasa khas aneka buah seperti nenas, stroberi, melon dan telowungu. Kekhasan ini membuat tiwul instant kemasan produksi UD.MARI dapat dimasak oleh siapapun secara cepat dan bisa dibentuk menjadi aneka bentuk kue sesuai gambar berikut.]

Gb.1-Tiwul Kurakura
Gb.2 -Tiwul Kembang
Gb.3-Tiwul Kluwung
Gb.4. Brownies tiwul

Gb.5 Bolu kukus tiwul

Gb. 6. Snack tiwul

Gb.7. Tiwul tart ulang tahun
Gb.8. Tiwul putune mayang
Gb. 9. Tiwul kipas rumbia


Selamat menikmati dan berkreasi. Inilah salah satu kreatifitas kue tiwul dengan tekstur lembut yang khas dari Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia.]

Minggu, 07 Juli 2013

PRODUK Singkong menurut Wikipedia

Cassava (Manihot esculenta), also called singkong, manioc, yuca, balinghoy, mogo, mandioca, kamoteng kahoy, and manioc root, a woody shrub of the Euphorbiaceae (spurge family) native to South America, is extensively cultivated as an annual crop in tropical and subtropical regions for its edible starchy, tuberous root, a major source of carbohydrates. It differs from the similarly spelled yucca, an unrelated fruit-bearing shrub in the Asparagaceae family. Cassava, when dried to a starchy, powdery (or pearly) extract is called tapioca; its fermented, flaky version is named garri.
Cassava is the third-largest source of food carbohydrates in the tropics, after rice and maize.[1][2] Cassava is a major staple food in the developing world, providing a basic diet for over half a billion people.[3] It is one of the most drought-tolerant crops, capable of growing on marginal soils. Nigeria is the world's largest producer of cassava.
Cassava root is a good source of carbohydrates, but a poor source of protein. A predominantly cassava root diet can cause protein-energy malnutrition.[4]
Cassava is classified as sweet or bitter. Like other roots and tubers, cassava contains antinutritional factors and toxins.[5] It must be properly prepared before consumption. Improper preparation of cassava can leave enough residual cyanide to cause acute cyanide intoxication and goiters, and may even cause ataxia or partial paralysis.[6] Nevertheless, farmers often prefer the bitter varieties because they deter pests, animals, and thieves.[7] The more-toxic varieties of cassava are a fall-back resource (a "food security crop") in times of famine in some places.

[the completed news from : http://en.wikipedia.org/wiki/Cassava]